Seorang teman di sebuah forum mempertanyakan apakah game terbaru dari seri legendaris buatan Capcom Resident Evil dapat disebut rasis atau tidak. Hal ini berkaitan dengan peluncuran trailer Resident Evil 5.
Di dalam trailer tersebut dapat dilihat bahwa RE5 mengambil tempat sebuah daerah di afrika menurut Jun Takeuchi (produser game RE5) mirip dengan setting lokasi dari film Black Hawk Down. Dalam RE5 penduduk lokalnya terkena wabah sejenis virus sehingga menyebabkan mereka berubah menjadi zombie. Karena kebetulan tokoh utama RE5 berkulit putih maka adegan selanjutnya terkesan merupakan pembantaian segerombolan orang kulit hitam (zombie) oleh seorang pria berkulit putih. Salahsatu isi blog yang mempermasalahkan hal ini dapat dilihat di blacklooks.org
Menurut pendapat saya pribadi hal tersebut tidaklah rasis dan kalaupun dikategorikan rasis oleh sebagian orang saya yakin pihak pengembang dan publisher game tersebut sama sekali tidak bertujuan membuat game tersebut sebagai pernyataan superior manusia berkulit putih atas manusia berkulit hitam. Beberapa alasan :
- Resident Evil seri-seri sebelumnya memperlihatkan bahwa zombie-nya berasal dari manusia berkulit putih.
- Pengembang & publisher game tersebut adalah sebuah perusahaan Jepang bukan perusahaan Eropa atau Amerika Serikat yang biasanya identik dengan orang kulit putih.
- Satu lagi karena settingnya di Afrika maka wajar saja zombie-nya berasal orang-orang berkulit hitam.
- Tom Clancy's Pandora Tomorrow (Suhadi Sadono dengan organisasi Darah & Doa)
- Hitman (ada seorang tokoh teroris berasal dari Minangkabau)
- Joint Operation (GAM)
Apakah karena orang Indonesia memang tidak terlalu sensitif soal warna kulit & ras ? karena dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia sangat sering kita menjumpai seseorang yang dipanggil si hitam.